Parna raya Group



Pengusaha Batak, Marihad Simon Simbolon (penasihat Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia pada kepengurusan PSBI (2012 – 2017) adalah pendiri beberapa perusahaan. Parna Raya Group dia dirikan sejak tahun 1960. Awalnya hanya dari perusahaan keluarga, dengan bisnis truk tunggal. Mengangkut barang dari kapal di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Indonesia. Berlahan PT Parna Raya sejak berdiri terus menaik, terus tumbuh dari bisnis angkutan truk kecil untuk armada yang sangat substansial hingga bertumbuh besar dari 125 unit semi trailer dan tronton. Seiring waktu, perusahaaan ini melirik bisnis lain. Saat ada kesempatan muncul untuk memperluas ke bisnis transportasi laut, tongkang.
Oleh karena itu, Marihad menginvestasikan uangnya membeli kapal laut untuk mengangkut kantong semen secara massal, pupuk urea. Dan komoditas lainnya yang dihasilkan oleh perusahaan milik Negara. Selanjutnya, pertengahan 1980 peluang juga muncul dalam perdagangan komoditas. Marihad kemudian berkelana ke perdagangan komoditas termasuk pupuk kimia, pinus kayu pulp, garam bermutu tinggi dengan bekerjasama dengan industri Australia dan lain-lain.
Pertengahan tahun 1990, sebuah kesempatan dan keputusan brilian memungkinkan Marihad untuk mencoba berbisnis di gas. Niatnya untuk mengamankan pembelian gas bumi, walau belakangan tersandung kasus korupsi. Dari bisnis ini lahirlah pabrik ammonia. Satu-satunya pabrik swasta mlik pribadi dan freehold terletak di Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia. Dia melihat kesempatan, meramalkan masa depan yang cerah dalam pasokan gas dan masuk ke bisnis berbasis industri, sebagai lawan bisnis perdagangan. Pabrik Amoniak kemudian dibangun dan PT Kaltim Parna Industri didirikan sebagai joint-venture dengan perusahaan Mitsubishi Corporation dan PT. Dana Pensiun Yayasan Pupuk Kaltim, dengan kapasitas produksi per tahunnya lebih dari 500.000 metrik ton amonia anhidrat.
Perusahaan ini juga menggarap perkembunan Amonia. Amonia tanaman ditugaskan dan berhasil memulai produksi komersial pada awal 2002 Sebagian besar amonia yang dihasilkan diekspor ke bagian lain baik di Timur Selatan dan Asia Timur Jauh. Sejak itu, perusahaan ini berkembang pesat dan didirikan beberapa perusahaan yang bernaung dalam Parna Raya Grup. Kini perusahaan Parna Raya menjalankan berbagai jenis usaha, mulai dari investasi, jalur pipa transportasi gas, pasokan gas alam, dan perkebunan kelapa sawit.
Kekayaan Marihad berkembang seiring dengan kepemilikannya di hotel bintang empat. Hotel yang dikenal sebagai Sari Pan Pacific Hotel. Hotel ini berlokasi di pusata bisnis di Jalan M H Thamrin, pusat ibukota Indonesia, Jakarta. Sudah lebih dari 30 tahun telah dikelola oleh Pan Pacific Hotels and Resorts, kini berbasis di Singapura. Group Parna Raya dikenal memiliki komitmen untuk melanjutkan pertumbuhan dan dengan semangat yang tinggi dan antusias. Kini, Parna Raya Group, melalui PT Parna Raya bersama dengan anak perusahaan dan berafiliasi  dengan memperluas sayap, dan terus menangkap peluang lain di industri berbasis sumber daya, seperti batubara dan sumber energi.
Di bidang pendidikan, Marihad juga meliriknya. Dengan mendirikan Yayasan Buana Parnaraya mendirikan STMIK. Sekolah tinggi ini diharapakan menjadi menjadi Sekolah Tinggi yang unggul dan Terkemuka dibidang Teknologi Informasi tingkat Nasional. Oleh sebab itu, lembaga ini mengusung pendidikan berbasis Teknologi Informasi yang bermutu tinggi dan menghasilkan lulusan yang profesional, disiplin, jujur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arta Meris Simbolon

Tentang Parna Raya